UJI
TOKSISITAS AKUT LC50 PESTISIDA ORGANOFOSFAT DAN KARBAMAT PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio)
Acute Toxicity
Test LC50 Of Pesticides Organophosphate and Carbamate On Goldfish (Cyprinus carpio)
M. Iqbal
Fernanda, Hasbi Ilmawan A, Ina Rahmawati,
Raden Nadya D
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor 45363
Email :iqbalfernanda55@gmail.com
ABSTRAK
Pestisida merupakan zat kimia serta jasad renik dan virus
yang digunakan untuk membunuh hama dan penyakit. Penggunaannya meliputi sektor
perikanan, perkebunan dan pertanian tanaman pangan. Disamping
bermanfaat untuk meningkatkan hasil pertanian, ia juga menghasilkan dampak
buruk baik bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Tujuan dilakukan pengamatan yaitu untuk
mengetahui paparan dan pengamatan uji toksisitas akut pestisida pada ikan mas.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan 3 jenis pestisida yaitu organofosfat,
karbamat, pyretroid sintetik dan gabungan dari organofosfat dan karbamat dengan
konsentrasi yang bervariasi. Hasil pengamatan uji toksisitas akut pestisida
organofosfat dan karbamat dengan konsentrasi 15 ppm dapat mematikan seluruh
ikan uji dalam waktu 24 jam. Semakin
tinggi konsentrasi semakin besar tingkat toksisitas terhadap hewan uji.
Kata Kunci : Karbamat, Organofosfat, Pestisida, Uji Toksisitas Akut
ABSTRACT
Pesticides are chemicals and microorganisms and
viruses that are used to kill pests and diseases. Its use include fishery,
plantation and food crops. Besides beneficial to increase agricultural output,
it also produces adverse effects both on human health and the environment. The
purpose of observation is to determine exposure and observation of acute
pesticide toxicity tests on goldfish. Observations were made using three types
of pesticides are organophosphates, carbamates, synthetic pyrethroids and
organophosphates and carbamates combined with various concentrations. The observation
of an acute toxicity test organophosphate and carbamate pesticides combined
with a concentration of 15 ppm can be deadly entire test fish within 24 hours.
The higher the concentration the greater the degree of toxicity of the test
animals.
Keywords : Carbamate, Organophosphate, Pesticides, Acute
Toxicity test
PENDAHULUAN
Toksisitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu zat
untuk menimbukan kerusakan. Efek
toksik
atau
toksisitas
suatu
bahan
kimia
dapat
didefinisikan
sebagai
potensi
bahan
kimia
untuk
meracuni
tubuh orang yang terpapar.
Potensi
bahan
kimia
untuk
dapat
menimbulkan
efek
negatif
terhadap
kesehatan
tergantung
terutama
pada
toksisitas
bahan
kimia
tersebut, dan
besarnya
paparan.
Uji toksisitas akut merupakan uji dengan pemberian suatu
senyawa pada hewan uji pada suatu saat atau uji ketoksikan suatu senyawa yang diberikan
dengan dosis tunggal pada hewan uji tertentu dan pengamatan dilakukan selama 24
jam.
Parameter yang dapat diamati dari Uji Toksisitas Akut pada umumnya adalah Kematian (Mortality). Suatu bahan kimia dinyatakan berkemampuan toksik akut bila aksi langsungnya mampu membunuh 50% atau lebih populasi uji dalam selang waktu yang pendek, misal 24 jam, 48 jam s/d 14 hari.
Uji toksisitas merupakan uji hayati yang berguna untuk menentukan tingkat toksisitas dari suatu zat atau bahan pencemar dan digunakan juga untuk pemantauan rutin suatu limbah. Yang dimaksud dengan LC-50 (Median Lethal Concentration) yaitu konsentrasi yang menyebabkan kematian sebanyak 50% dari organism uji yang dapat diestimasi dengan grafik dan perhitungan, pada suatu waktu pengamatan tertentu, misalnya LC50-48 jam, LC50-96 jam sampai waktu hidup hewan uji.
Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah benih ikan mas,ikan
mas (Cyprinus carpio.) merupakan
spesies ikan air tawar yang termasuk dalam famili Cyprinidae, sub ordo
Cyprinoidea, Ordo Ostariophysi sub kelas Teleostrei. Ikan Mas sudah lama
dibudidayakan dan terdomestikasi dengan baik di dunia. Diantara jenis ikan air
tawar ikan mas merupakan ikan yang paling populer di masyarakat. Selain itu,
ikan mas mudah terserang penyakit maka digunakan ikan mas sebagai hewan uji
toksisitas.
Pestisida adalah zat kimia yang
digunakan untuk membunuh atau mengendalikan berbagai hama. Selain hama juga
pestisida berfungsi untuk racun binatang, serangga. Penggunaan pestisida dalam
bidang pertanian yang semakin meningkat telah menimbulkan dampak negatif,
sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh kontaminasi
pestisida.akibat dari hal tersebut adalah timbulnya masalah pencemaran pada
perairan misalnya kematian ikan-ikan di
sawah, kolam atau sungai. Golongan pestisida yang digunakan kali ini adalah
organofosfat dan karbamat.
Organofosfat merupakan salah satu
senyawa sebagai insektisida yang memiliki efek yang sangat kuat pada sistem
syaraf. Dalam beberapa hal secara fisiologis bukanlah merupakan campuran aktif,
hanya campuran yang berhubungan erat yang diproduksi oleh metabolisme di dalam
hewan atau serangga. Organofosfat merupakan racun kontak yang menurunkan
aktivitas enzim kolinesterase darah dan bekerja sebagai racun saraf sebagaimana
halnya dengan racun golongan karbamat.
Karbamat merupakan insektisida yang
bersifat sistemik dan berspektrum luas sebagai nematosida dan akarisida.
Penggunaan karbamat memiliki kelemahan seperti efek toksik (keracunan) terhadap
kesehatan manuasia dan ternak yang bukan target utamanya serta menimbulkan
pencemaran lingkungan. Karbamat bersifat sangat toksik pada hewan non-target
meskipun golongan ini mudah terurai di alam bebas maupun dalam mata rantai
makanan.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memahami dan mampu melaksanakanp ersiapan, pemaparan, dan pengamatan Uji Toksisitas Akut. Selain itu untuk menentukan potensi ketoksikan akut dari suatu senyawa dan untuk menentukan gejala yang timbul pada hewan uji.
Waktu dan
tanggal
Penelitian dilakukan selama dua
hari dengan parameter waktu pemaparan 48 jam yaitu 4-6 november 2015 di
Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjajaran.
Alat dan
bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah botol toples sebagai wadah untuk pengujian, micropippet sebagai alat untuk mengambil bahan toksik uji dalam konsentrasi
yang telah ditentukan, pipet tetes digunakan untuk mengambil hewan uji, gelas ukur
5 mL untuk mengukur volume air medium yang digunakan, Beaker glass 250 mL untuk menampung hewan uji sebelum dimasukkan kedalam
wadah pengujian, dan saringan untuk pengambilan ikan dari bak fibber ikan serta dibutuhkan pengaduk kaca untuk mengaduk
bahan uji tersebut. Hand Counter juga
berfungsi untuk membantu proses penghitungan.
Bahan penelitian yang
digunakan organofosfat, karbamat, pyretroidsintetik, benih ikan mas, kertas
label, tissue laboratorium dan sarung tangan.
Metode
dan prosedur
Menggunakan metode uji toksisitas Metode Uji Toksisitas
Akut terhadap benih ikan mas dan juga menggunakan metode Hubbert. Penelitian dengan
uji toksisitas ini data yang diperoleh dalam percobaan dianalisis berdasarkan Epa
Probit yang mengacu pada Hubert (1979).
Prosedur
uji toksisitas akut terhadap benih ikan mas yaitu :
1.
Metode Uji Toksisitas
Uji toksisitas bertujuan untuk mendapatkan toksisitas yang
mematikan (lethal toxicity) yang
bersifat akut. Dalam percobaan uji toksisitas akut ini dilakukan terhadap benih
ikan mas yang terlebih dahulu disiapkan dan diawali dengan; aklimatisasi benih ikan
mas tersebut selama 3 hari. Ke dalam wadah toples yang telah di isi air medium
sebanyak 3 liter selanjutnya dimasukkan masing-
masing 10 ekor benih dengan menggunakan saringan yang telah disediakan ,
selanjutnya setelah masing-masing benih sudah dimasukan ke dalam tolples tersebut
persiapkan micropippet untuk diberi perlakuan
bahan toksik uji (Organofosfat/Karbamat/Piretroid sintetik) dengan variasi konsentrasi
yang masing-masing telah ditentukan, dimasukkan kedalam toples. Pengamatan dilakukan
selama 48 jam dengan selang pengamatan 15 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, 4 jam,
8 jam, 16 jam, 24 jam dan 48 jam. Mortalitas diamati dengan cara menghitung jumlah
benih yang mati.
2.
Metode
Hubbert Data
Analisis data yang digunakan untuk menentukan nilai LC50-24 jam
adalah Analisis Probit yang mengacu pada Hubert (1979) yaitu sebagai berikut :
Hubungan nilai logaritma konsentrasi bahan toksik uji dan nilai Probit dari persentase
mortalitas hewan uji merupakan fungsi linear Y = a + bx. Nilai LC50-24
diperoleh dari 10 ekor benih ikan mas Larutan Stock Bahan Uji anti log m,
dimana m merupakan logaritma konsentrasi bahan toksik pada Y = 5, yaitu nilai Probit
50% hewan uji, sehingga persamaan regresi menjadi :
m =
Dengan nilai a dan b diperoleh berdasarkan persamaan
sebagai berikut :
b=.....………….(1)
a= 1/n (∑Y-b∑X) ……………….(2)
a= 1/n (∑Y-b∑X) ……………….(2)
Persamaan
regresi = Y = a +bx
LC50-48 jam = anti log m, dimana:
m = ……………..(3)
Keterangan :
Y :Nilai probit mortalitas
X :logaritma konsentrasi
bahan uji
N :banyaknya perlakuan
A ;konstanta
b : slope / kemiringan
m :nilai X pada Y = 5
LC50-48 jam : anti log m
HASIL
DAN DISKUSI
Tabel
1. Format Tabulasi Data Pengamatan Mortalitas Hewan Uji per Kelompok
Bahan Toksik
|
Durasi
|
Larva ikan(Tingkat Mortalitas dalam Ekor)
|
Keterangan
|
Organofosfat dan Karbamat 15 ppm
|
15 Menit
|
-
|
Hidup semua
|
30 Menit
|
-
|
Hidup semua
|
|
1 Jam
|
-
|
Hidup semua
|
|
2 Jam
|
-
|
Hidup semua
|
|
4 Jam
|
5
|
-
|
|
8 Jam
|
8
|
-
|
|
16 Jam
|
9
|
-
|
|
24 Jam
|
10
|
Mati Semua
|
|
36 Jam
|
10
|
Mati Semua
|
|
48 Jam
|
10
|
Mati Semua
|
Gambar 1. Data Pengamatan Mortalitas Hewan Uji per Kelompok
Berdasarkan
tabel 1. Dapat dilihat bahwa organofosfat dan karbamat 15 ppm dapat mematikan
hewan uji dalam waktu 24 jam. Pemaparan organofosfat dan karbamat
yang memiliki konsentrasi 15 ppm mengakibatkan mortalitas yang tinggi juga
yaitu sebesar 100% benih ikan mas yang mati dari total benih ikan mas
sebanyak 10 ekor. Pengamatan mortalitas
ikan dengan penambahan konsenterasi 15 ppm organofosfat dan karbamat dapat
dilihat pada tabel 1 dan gambar 1.
Penambahan
konsentrasi organofosfat dan karbamat sangatlah berpengaruh terhadap mortalitas
pada ikan, sebab organofosfat dan juga karbamat merupakan pestisida yang
bersifat toksik yang dapat mematikan ikan secara langsung. Meluasnya penggunaan insektisida
dari golongan organofosfat dan karbamat, menjadi masalah yang serius terutama
kaitanya dengan kerusakan lingkungan dan habitat untuk tumbuh kembangnya ikan.
Penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang
dapat bersifat sistemik, mengingat yang menjadi sasaran kerusakan adalah enzim
asetil cholin esterase. Gangguan akibat insektisida ini sering dialami oleh
para petani, terutama yang dalam penyemprotan insektisida tidak menggunakan
masker atau penutup hidung. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan selain
petani juga dapat mengalami gangguan kesehatan yang sama. Hal ini dapat
disebabkan oleh tingkat keracunan yang tinggi. Limbah pestisida di bidang
pertanian akan mencemari perairan sehingga dapat menjadi racun yang dapat
mematikan ikan secara masal, dan jika termakan manusia maka akan terjadi proses
biomagnifikasi di dalamnya, sehingga racung pestisida itu akan terakumulasi
pada tubuh manusia yang memakan ikan tersebut.
Tabel 2. Format
Tabulasi Data Persentasi Mortalitas Hewan Uji Data Angkatan
(LC50-24
Jam)
Kelompok
|
Bahan Toksik
|
Konsentrasi
|
Organisme yang Mati
|
||
I
|
II
|
III
|
|||
13
|
Organofosfat +Karbamat
|
Kontrol
|
0
|
0
|
0
|
14
|
5 ppm
|
10
|
1
|
10
|
|
15
|
10 ppm
|
10
|
10
|
9
|
|
16
|
15 ppm
|
10
|
10
|
10
|
Gambar
2. Data Pengamatan Mortalitas Hewan Uji
per Kelompok
Gambar 3. Analisis
EPA Probit
Berdasarkan
tabel 2. Dapat dilihat bahwa dengan konsentrasi pemaparan yang berbeda akan
menghasilkan respon kematian pada organisme uji yang berbeda. Secara teoritis,
semakin tinggi konsentrasi pestisida yang dipaparkan maka semakin besar respon
kematian organisme uji. Pada perlakuan dengan konsenterasi yang sama menunjukan
bahwa terdapat perbedaan mortalitas, hal tersebut dapat disebabkan adanya
kontaminasi pada media tersebut atau kesalahan saat dilakukannya praktikum
tersebut. Daya rentan dan daya toleransi ikan juga dapat mempengaruhi tingkat
mortalitas pada ikan tersebut. Ukuran ikan juga dapat berpengaruh terhadap daya
rentan bahan toksik yang masuk kedalam tubuh ikan tersebut. Data menunjukan
bahwa konsenterasi paling tinggi yaitu 15 ppm menunjukan tingkat mortalitas
yang tinggi pula.
Dari gambar 2 dapat diketahui bahwa LC50-24 jam pada
ikan mas sebesar 3,881.
KESIMPULAN
Organofosfat dan karbamat
merupakan pestisida yang dapat menyebabkan toksik diperairan dan
mengganggu biota dalam perairan tersebut. Pemaparan oragnofosfat dan karbamat
15 ppm menyebabkan efek lethal terhadap ikan mas sebesar 100 %. Semakin tinggi
konsentrasi paparan maka semakin tinggi pula nilai lethal pada organisme uji.
DAFTAR
PUSTAKA
Adfa,
M., 2005. Survey Etnobotani, Studi
Senyawa Flavonoid dan Uji Brine Shrimp Beberapa Tumbuhan Obat Tradisional Suku
Serawai di Provinsi Bengkulu.
Badan
Pengendali Bimas. 1990. Rencana dan realisasi penggnaan pestisida untuk tanaman
pangan. Departemen Pertanian. 13
Baron,
R.L. 1994. A carbamate insecticide:
a case of study Albicarb. Environ.
Health Perspect. 102: 27 – 27
Cahyadi,
R., 2009, Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia l.)
Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST), [Skripsi], Semarang: Fakultas
Kedokteran, Universitas Diponegoro.
Prijono.
2007. Modul Praktikum Toksikologi Insektisida (Pengujuian Toksisitas
Insektisida). Bogor: Departemen Proteksi Tanaman. Institut Pertanian Bogor.
Puji,
Endang; Titin Delia, Yuneu Yuliasih, Marliah. 2009. Toksisitas Insektisida
Organofosfat dan Karbamat terhadap Jentik Nyamuk Culex quinquefasciatus.
Aspirator. Vol. No. 1.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat dan Bahan Penelitian
Akuarium
yang diisi air sebanyak 7 liter Micropipet
Organofofat dan karbamat Organofofat dan karbamat 0,244 mL
Lampiran 2. Prosedur Uji Toksisitas Akut
Lampiran 3. Rekapitulasi Data LC50-8 jam
Kelompok
|
Bahan Toksik
|
Konsentrasi
|
Organisme yang Mati
|
||
I
|
II
|
III
|
|||
1
|
Organofosfat
|
Kontrol
|
0
|
0
|
6
|
2
|
2.5 ppm
|
4
|
10
|
10
|
|
3
|
5.5 ppm
|
9
|
5
|
6
|
|
4
|
7.5 ppm
|
10
|
10
|
9
|
|
5
|
karbamat
|
Kontrol
|
-
|
0
|
0
|
6
|
0.025 ppm
|
-
|
4
|
6
|
|
7
|
0.05 ppm
|
-
|
10
|
10
|
|
8
|
0.075 ppm
|
-
|
5
|
10
|
|
9
|
Pyretroid
|
Kontrol
|
0
|
0
|
0
|
10
|
0.25 ppm
|
8
|
10
|
10
|
|
11
|
0.5 ppm
|
9
|
5
|
8
|
|
12
|
0.75 ppm
|
10
|
6
|
7
|
|
13
|
Organofosfat +Karbamat
|
Kontrol
|
0
|
0
|
0
|
14
|
5 ppm
|
10
|
1
|
5
|
|
15
|
10 ppm
|
10
|
10
|
8
|
|
16
|
15 ppm
|
10
|
8
|
7
|
|
17
|
Organofosfat + Karbamat
|
Kontrol
|
0
|
0
|
10
|
18
|
0.25 ppm
|
9
|
10
|
9
|
|
19
|
1.5 ppm
|
9
|
5
|
9
|
|
20
|
3 ppm
|
5
|
3
|
7
|
Lampiran 4. Rekapitulasi Data LC50-24
jam
Kelompok
|
Bahan Toksik
|
Konsentrasi
|
Organisme yang Mati
|
||
I
|
II
|
III
|
|||
1
|
Organofosfat
|
Kontrol
|
0
|
0
|
6
|
2
|
2.5 ppm
|
8
|
10
|
10
|
|
3
|
5.5 ppm
|
9
|
10
|
10
|
|
4
|
7.5 ppm
|
10
|
10
|
10
|
|
5
|
karbamat
|
Kontrol
|
-
|
1
|
0
|
6
|
0.025 ppm
|
-
|
7
|
9
|
|
7
|
0.05 ppm
|
-
|
10
|
10
|
|
8
|
0.075 ppm
|
-
|
5
|
6
|
|
9
|
Pyretroid
|
Kontrol
|
2
|
0
|
0
|
10
|
0.25 ppm
|
10
|
10
|
10
|
|
11
|
0.5 ppm
|
10
|
9
|
10
|
|
12
|
0.75 ppm
|
10
|
6
|
8
|
|
13
|
Organofosfat +Karbamat
|
Kontrol
|
0
|
0
|
0
|
14
|
5 ppm
|
10
|
1
|
10
|
|
15
|
10 ppm
|
10
|
10
|
9
|
|
16
|
15 ppm
|
10
|
10
|
10
|
|
17
|
Organofosfat + Karbamat
|
Kontrol
|
0
|
0
|
8
|
18
|
0.25 ppm
|
10
|
10
|
10
|
|
19
|
1.5 ppm
|
10
|
8
|
10
|
|
20
|
3 ppm
|
10
|
3
|
10
|
Lampiran 5. Rekapitulasi Data LC50-48
jam
Kelompok
|
Bahan Toksik
|
Konsentrasi
|
Organisme yang Mati
|
||
I
|
II
|
III
|
|||
1
|
Organofosfat
|
Kontrol
|
0
|
0
|
6
|
2
|
2.5 ppm
|
9
|
10
|
10
|
|
3
|
5.5 ppm
|
10
|
10
|
10
|
|
4
|
7.5 ppm
|
10
|
10
|
10
|
|
5
|
karbamat
|
Kontrol
|
-
|
1
|
0
|
6
|
0.025 ppm
|
-
|
7
|
9
|
|
7
|
0.05 ppm
|
-
|
10
|
10
|
|
8
|
0.075 ppm
|
-
|
5
|
9
|
|
9
|
Pyretroid
|
Kontrol
|
2
|
0
|
0
|
10
|
0.25 ppm
|
10
|
10
|
10
|
|
11
|
0.5 ppm
|
10
|
10
|
10
|
|
12
|
0.75 ppm
|
10
|
6
|
10
|
|
13
|
Organofosfat +Karbamat
|
Kontrol
|
0
|
0
|
0
|
14
|
5 ppm
|
10
|
1
|
10
|
|
15
|
10 ppm
|
10
|
10
|
9
|
|
16
|
15 ppm
|
10
|
10
|
10
|
|
17
|
Organofosfat + Karbamat
|
Kontrol
|
0
|
0
|
6
|
18
|
0.25 ppm
|
10
|
10
|
10
|
|
19
|
1.5 ppm
|
10
|
10
|
10
|
|
20
|
3 ppm
|
10
|
10
|
10
|
Lampiran 6. Hasil penrhitungan EPA
Probit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar