Daftar Blog Saya

Kamis, 17 Maret 2016

UJI TOKSISITAS AKUT LC50 PESTISIDA ORGANOFOSFAT DAN KARBAMAT PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio)

UJI TOKSISITAS AKUT LC50 PESTISIDA ORGANOFOSFAT DAN KARBAMAT PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio)

Acute Toxicity Test LC50 Of Pesticides Organophosphate and Carbamate On Goldfish (Cyprinus carpio)

M. Iqbal Fernanda,  Hasbi Ilmawan A, Ina Rahmawati, Raden Nadya D
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor 45363
Email :iqbalfernanda55@gmail.com


ABSTRAK

Pestisida merupakan zat kimia serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk membunuh hama dan penyakit. Penggunaannya meliputi sektor perikanan, perkebunan dan pertanian tanaman pangan. Disamping bermanfaat untuk meningkatkan hasil pertanian, ia juga menghasilkan dampak buruk baik bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Tujuan dilakukan pengamatan yaitu untuk mengetahui paparan dan pengamatan uji toksisitas akut pestisida pada ikan mas. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan 3 jenis pestisida yaitu organofosfat, karbamat, pyretroid sintetik dan gabungan dari organofosfat dan karbamat dengan konsentrasi yang bervariasi. Hasil pengamatan uji toksisitas akut pestisida organofosfat dan karbamat dengan konsentrasi 15 ppm dapat mematikan seluruh ikan uji  dalam waktu 24 jam. Semakin tinggi konsentrasi semakin besar tingkat toksisitas terhadap hewan uji.
Kata Kunci : Karbamat, Organofosfat, Pestisida, Uji Toksisitas Akut

ABSTRACT

Pesticides are chemicals and microorganisms and viruses that are used to kill pests and diseases. Its use include fishery, plantation and food crops. Besides beneficial to increase agricultural output, it also produces adverse effects both on human health and the environment. The purpose of observation is to determine exposure and observation of acute pesticide toxicity tests on goldfish. Observations were made using three types of pesticides are organophosphates, carbamates, synthetic pyrethroids and organophosphates and carbamates combined with various concentrations. The observation of an acute toxicity test organophosphate and carbamate pesticides combined with a concentration of 15 ppm can be deadly entire test fish within 24 hours. The higher the concentration the greater the degree of toxicity of the test animals.
Keywords : Carbamate, Organophosphate, Pesticides, Acute Toxicity test






PENDAHULUAN
Toksisitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu zat untuk menimbukan kerusakan. Efek toksik atau toksisitas suatu bahan kimia dapat didefinisikan sebagai potensi bahan kimia untuk meracuni tubuh orang yang terpapar. Potensi bahan kimia untuk dapat menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan tergantung terutama pada toksisitas bahan kimia tersebut, dan besarnya paparan.
Uji toksisitas akut merupakan uji dengan pemberian suatu senyawa pada hewan uji pada suatu saat atau uji ketoksikan suatu senyawa yang diberikan dengan dosis tunggal pada hewan uji tertentu dan pengamatan dilakukan selama 24 jam.
Parameter yang dapat diamati dari Uji Toksisitas Akut pada umumnya adalah Kematian (Mortality). Suatu bahan kimia dinyatakan berkemampuan toksik akut bila aksi langsungnya mampu membunuh 50% atau lebih populasi uji dalam selang waktu yang pendek, misal 24 jam, 48 jam s/d 14 hari.
Uji toksisitas merupakan uji hayati yang berguna untuk menentukan tingkat toksisitas dari suatu zat atau bahan pencemar dan digunakan juga untuk pemantauan rutin suatu limbah. Yang dimaksud dengan LC-50 (Median Lethal Concentration) yaitu konsentrasi yang menyebabkan kematian sebanyak 50% dari organism uji yang dapat diestimasi dengan grafik dan perhitungan, pada suatu waktu pengamatan tertentu, misalnya LC50-48 jam, LC50-96 jam sampai waktu hidup hewan uji.
Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah benih ikan mas,ikan mas (Cyprinus carpio.) merupakan spesies ikan air tawar yang termasuk dalam famili Cyprinidae, sub ordo Cyprinoidea, Ordo Ostariophysi sub kelas Teleostrei. Ikan Mas sudah lama dibudidayakan dan terdomestikasi dengan baik di dunia. Diantara jenis ikan air tawar ikan mas merupakan ikan yang paling populer di masyarakat. Selain itu, ikan mas mudah terserang penyakit maka digunakan ikan mas sebagai hewan uji toksisitas.
            Pestisida adalah zat kimia yang digunakan untuk membunuh atau mengendalikan berbagai hama. Selain hama juga pestisida berfungsi untuk racun binatang, serangga. Penggunaan pestisida dalam bidang pertanian yang semakin meningkat telah menimbulkan dampak negatif, sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh kontaminasi pestisida.akibat dari hal tersebut adalah timbulnya masalah pencemaran pada perairan misalnya kematian ikan-ikan  di sawah, kolam atau sungai. Golongan pestisida yang digunakan kali ini adalah organofosfat dan karbamat.
            Organofosfat merupakan salah satu senyawa sebagai insektisida yang memiliki efek yang sangat kuat pada sistem syaraf. Dalam beberapa hal secara fisiologis bukanlah merupakan campuran aktif, hanya campuran yang berhubungan erat yang diproduksi oleh metabolisme di dalam hewan atau serangga. Organofosfat merupakan racun kontak yang menurunkan aktivitas enzim kolinesterase darah dan bekerja sebagai racun saraf sebagaimana halnya dengan racun golongan karbamat.
            Karbamat merupakan insektisida yang bersifat sistemik dan berspektrum luas sebagai nematosida dan akarisida. Penggunaan karbamat memiliki kelemahan seperti efek toksik (keracunan) terhadap kesehatan manuasia dan ternak yang bukan target utamanya serta menimbulkan pencemaran lingkungan. Karbamat bersifat sangat toksik pada hewan non-target meskipun golongan ini mudah terurai di alam bebas maupun dalam mata rantai makanan.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memahami dan mampu melaksanakanp ersiapan, pemaparan, dan pengamatan Uji Toksisitas Akut. Selain itu untuk menentukan potensi ketoksikan akut dari suatu senyawa dan untuk menentukan gejala yang timbul pada hewan uji.

DATA DANPENDEKATAN
Waktu dan tanggal
Penelitian dilakukan selama dua hari dengan parameter waktu pemaparan 48 jam yaitu 4-6 november 2015 di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran.
Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah botol toples sebagai wadah untuk pengujian, micropippet sebagai alat untuk mengambil bahan toksik uji dalam konsentrasi yang telah ditentukan, pipet tetes digunakan untuk mengambil hewan uji, gelas ukur 5 mL untuk mengukur volume air medium yang digunakan, Beaker glass 250 mL untuk menampung hewan uji sebelum dimasukkan kedalam wadah pengujian, dan saringan untuk pengambilan ikan dari bak fibber  ikan serta dibutuhkan pengaduk kaca untuk mengaduk bahan uji tersebut. Hand Counter juga berfungsi untuk membantu proses penghitungan.
Bahan penelitian yang digunakan organofosfat, karbamat, pyretroidsintetik, benih ikan mas, kertas label, tissue laboratorium dan sarung tangan.

Metode dan prosedur
Menggunakan metode uji toksisitas Metode Uji Toksisitas Akut terhadap benih ikan mas dan juga menggunakan metode Hubbert. Penelitian dengan uji toksisitas ini data yang diperoleh dalam percobaan dianalisis berdasarkan Epa Probit yang mengacu pada Hubert (1979).
Prosedur uji toksisitas akut terhadap benih ikan mas yaitu :
1.        Metode Uji Toksisitas
Uji toksisitas bertujuan untuk mendapatkan toksisitas yang mematikan (lethal toxicity) yang bersifat akut. Dalam percobaan uji toksisitas akut ini dilakukan terhadap benih ikan mas yang terlebih dahulu disiapkan dan diawali dengan; aklimatisasi benih ikan mas tersebut selama 3 hari. Ke dalam wadah toples yang telah di isi air medium sebanyak  3 liter selanjutnya dimasukkan masing- masing 10 ekor benih dengan menggunakan saringan yang telah disediakan , selanjutnya setelah masing-masing benih sudah dimasukan ke dalam tolples tersebut persiapkan micropippet untuk diberi perlakuan bahan toksik uji (Organofosfat/Karbamat/Piretroid sintetik) dengan variasi konsentrasi yang masing-masing telah ditentukan, dimasukkan kedalam toples. Pengamatan dilakukan selama 48 jam dengan selang pengamatan 15 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, 4 jam, 8 jam, 16 jam, 24 jam dan 48 jam. Mortalitas diamati dengan cara menghitung jumlah benih yang mati.


2.      Metode Hubbert Data
Analisis data yang digunakan untuk menentukan nilai LC50-24 jam adalah Analisis Probit yang mengacu pada Hubert (1979) yaitu sebagai berikut : Hubungan nilai logaritma konsentrasi bahan toksik uji dan nilai Probit dari persentase mortalitas hewan uji merupakan fungsi linear Y = a + bx. Nilai LC50-24 diperoleh dari 10 ekor benih ikan mas Larutan Stock Bahan Uji anti log m, dimana m merupakan logaritma konsentrasi bahan toksik pada Y = 5, yaitu nilai Probit 50% hewan uji, sehingga persamaan regresi menjadi :
m = 
Dengan nilai a dan b diperoleh berdasarkan persamaan sebagai berikut :
b=.....………….(1)
a= 1/n (∑Y-b∑X)  ……………….(2)
Persamaan regresi = Y = a +bx
LC50-48 jam = anti log m, dimana:
m =          ……………..(3)
Keterangan :
Y :Nilai probit mortalitas
X :logaritma konsentrasi bahan uji
N :banyaknya perlakuan
A ;konstanta
b : slope / kemiringan
m :nilai X pada Y = 5
LC50-48 jam : anti log m

HASIL DAN DISKUSI



Tabel 1. Format Tabulasi Data Pengamatan Mortalitas Hewan Uji per Kelompok


Bahan Toksik
Durasi
Larva ikan(Tingkat Mortalitas dalam Ekor)
Keterangan
Organofosfat dan Karbamat 15 ppm
15 Menit
-
Hidup semua
30 Menit
-
Hidup semua
1 Jam
-
Hidup semua
2 Jam
-
Hidup semua
4 Jam
5
-
8 Jam
8
-
16 Jam
9
-
24 Jam
10
Mati Semua
36 Jam
10
Mati Semua
48 Jam
10
Mati Semua



Gambar 1. Data Pengamatan Mortalitas Hewan Uji per Kelompok


Berdasarkan tabel 1. Dapat dilihat bahwa organofosfat dan karbamat 15 ppm dapat mematikan hewan uji dalam waktu 24 jam. Pemaparan organofosfat dan karbamat yang memiliki konsentrasi 15 ppm mengakibatkan mortalitas yang tinggi juga yaitu sebesar 100% benih ikan mas yang mati dari total benih ikan mas sebanyak  10 ekor. Pengamatan mortalitas ikan dengan penambahan konsenterasi 15 ppm organofosfat dan karbamat dapat dilihat pada tabel 1 dan gambar 1.
Penambahan konsentrasi organofosfat dan karbamat sangatlah berpengaruh terhadap mortalitas pada ikan, sebab organofosfat dan juga karbamat merupakan pestisida yang bersifat toksik yang dapat mematikan ikan secara langsung. Meluasnya penggunaan insektisida dari golongan organofosfat dan karbamat, menjadi masalah yang serius terutama kaitanya dengan kerusakan lingkungan dan habitat untuk tumbuh kembangnya ikan. Penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang dapat bersifat sistemik, mengingat yang menjadi sasaran kerusakan adalah enzim asetil cholin esterase. Gangguan akibat insektisida ini sering dialami oleh para petani, terutama yang dalam penyemprotan insektisida tidak menggunakan masker atau penutup hidung. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan selain petani juga dapat mengalami gangguan kesehatan yang sama. Hal ini dapat disebabkan oleh tingkat keracunan yang tinggi. Limbah pestisida di bidang pertanian akan mencemari perairan sehingga dapat menjadi racun yang dapat mematikan ikan secara masal, dan jika termakan manusia maka akan terjadi proses biomagnifikasi di dalamnya, sehingga racung pestisida itu akan terakumulasi pada tubuh manusia yang memakan ikan tersebut.


Tabel 2. Format Tabulasi Data Persentasi Mortalitas Hewan Uji Data Angkatan
(LC50-24 Jam)


Kelompok
Bahan Toksik
Konsentrasi
Organisme yang Mati
I
II
III
13
Organofosfat +Karbamat
Kontrol
0
0
0
14
5 ppm
10
1
10
15
10 ppm
10
10
9
16
15 ppm
10
10
10





Gambar 2. Data Pengamatan Mortalitas Hewan Uji per Kelompok







 





Gambar 3. Analisis EPA Probit


Berdasarkan tabel 2. Dapat dilihat bahwa dengan konsentrasi pemaparan yang berbeda akan menghasilkan respon kematian pada organisme uji yang berbeda. Secara teoritis, semakin tinggi konsentrasi pestisida yang dipaparkan maka semakin besar respon kematian organisme uji. Pada perlakuan dengan konsenterasi yang sama menunjukan bahwa terdapat perbedaan mortalitas, hal tersebut dapat disebabkan adanya kontaminasi pada media tersebut atau kesalahan saat dilakukannya praktikum tersebut. Daya rentan dan daya toleransi ikan juga dapat mempengaruhi tingkat mortalitas pada ikan tersebut. Ukuran ikan juga dapat berpengaruh terhadap daya rentan bahan toksik yang masuk kedalam tubuh ikan tersebut. Data menunjukan bahwa konsenterasi paling tinggi yaitu 15 ppm menunjukan tingkat mortalitas yang tinggi pula.
            Dari gambar 2 dapat diketahui bahwa LC50-24 jam pada ikan mas sebesar 3,881.

KESIMPULAN
            Organofosfat dan karbamat merupakan  pestisida yang  dapat menyebabkan toksik diperairan dan mengganggu biota dalam perairan tersebut. Pemaparan oragnofosfat dan karbamat 15 ppm menyebabkan efek lethal terhadap ikan mas sebesar 100 %. Semakin tinggi konsentrasi paparan maka semakin tinggi pula nilai lethal pada organisme uji.

DAFTAR PUSTAKA
Adfa, M., 2005. Survey Etnobotani, Studi Senyawa Flavonoid dan Uji Brine Shrimp Beberapa Tumbuhan Obat Tradisional Suku Serawai di Provinsi Bengkulu.
Badan Pengendali Bimas. 1990. Rencana dan realisasi penggnaan pestisida untuk tanaman pangan. Departemen Pertanian. 13
Baron, R.L. 1994. A carbamate insecticide: a  case of study Albicarb. Environ. Health Perspect. 102: 27 – 27
Cahyadi, R., 2009, Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia l.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST), [Skripsi], Semarang: Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.
Prijono. 2007. Modul Praktikum Toksikologi Insektisida (Pengujuian Toksisitas Insektisida). Bogor: Departemen Proteksi Tanaman. Institut Pertanian Bogor.
Puji, Endang; Titin Delia, Yuneu Yuliasih, Marliah. 2009. Toksisitas Insektisida Organofosfat dan Karbamat terhadap Jentik Nyamuk Culex quinquefasciatus. Aspirator. Vol.  No. 1.

















































LAMPIRAN



Lampiran 1. Alat dan Bahan Penelitian
              
Akuarium yang diisi air sebanyak 7 liter                                             Micropipet

           


Organofofat dan karbamat                                                Organofofat dan karbamat 0,244 mL





Lampiran 2. Prosedur Uji Toksisitas Akut
 

































Lampiran 3. Rekapitulasi Data LC50-8 jam

Kelompok
Bahan Toksik
Konsentrasi
Organisme yang Mati
I
II
III
1
Organofosfat
Kontrol
0
0
6
2
2.5 ppm
4
10
10
3
5.5 ppm
9
5
6
4
7.5 ppm
10
10
9
5
karbamat
Kontrol
-
0
0
6
0.025 ppm
-
4
6
7
0.05 ppm
-
10
10
8
0.075 ppm
-
5
10
9
Pyretroid
Kontrol
0
0
0
10
0.25 ppm
8
10
10
11
0.5 ppm
9
5
8
12
0.75 ppm
10
6
7
13
Organofosfat +Karbamat
Kontrol
0
0
0
14
5 ppm
10
1
5
15
10 ppm
10
10
8
16
15 ppm
10
8
7
17
Organofosfat + Karbamat
Kontrol
0
0
10
18
0.25 ppm
9
10
9
19
1.5 ppm
9
5
9
20
3 ppm
5
3
7








Lampiran 4. Rekapitulasi Data LC50-24 jam

Kelompok
Bahan Toksik
Konsentrasi
Organisme yang Mati
I
II
III
1
Organofosfat
Kontrol
0
0
6
2
2.5 ppm
8
10
10
3
5.5 ppm
9
10
10
4
7.5 ppm
10
10
10
5
karbamat
Kontrol
-
1
0
6
0.025 ppm
-
7
9
7
0.05 ppm
-
10
10
8
0.075 ppm
-
5
6
9
Pyretroid
Kontrol
2
0
0
10
0.25 ppm
10
10
10
11
0.5 ppm
10
9
10
12
0.75 ppm
10
6
8
13
Organofosfat +Karbamat
Kontrol
0
0
0
14
5 ppm
10
1
10
15
10 ppm
10
10
9
16
15 ppm
10
10
10
17
Organofosfat + Karbamat
Kontrol
0
0
8
18
0.25 ppm
10
10
10
19
1.5 ppm
10
8
10
20
3 ppm
10
3
10









Lampiran 5. Rekapitulasi Data LC50-48 jam

Kelompok
Bahan Toksik
Konsentrasi
Organisme yang Mati
I
II
III
1
Organofosfat
Kontrol
0
0
6
2
2.5 ppm
9
10
10
3
5.5 ppm
10
10
10
4
7.5 ppm
10
10
10
5
karbamat
Kontrol
-
1
0
6
0.025 ppm
-
7
9
7
0.05 ppm
-
10
10
8
0.075 ppm
-
5
9
9
Pyretroid
Kontrol
2
0
0
10
0.25 ppm
10
10
10
11
0.5 ppm
10
10
10
12
0.75 ppm
10
6
10
13
Organofosfat +Karbamat
Kontrol
0
0
0
14
5 ppm
10
1
10
15
10 ppm
10
10
9
16
15 ppm
10
10
10
17
Organofosfat + Karbamat
Kontrol
0
0
6
18
0.25 ppm
10
10
10
19
1.5 ppm
10
10
10
20
3 ppm
10
10
10












Lampiran 6. Hasil penrhitungan EPA Probit















Tidak ada komentar:

Posting Komentar